Kamis, 28 Oktober 2010

Celoteh Hari

melipat hari denganlah waktu
di hujung sunyi pasti bertemu
dengan rasa penuhlah makna
eloklah dapatkan keberkahan cintaNya

berkebun munajat sangatlah nikmat
berbagilah keberkahan sesama umat
semasih hayat masih di kandung badan
perbanyaklah amal soleh dan kebajikan

bila bunga kemboja sudah tersemat
putuslah raga dari segala hajat
apakah anak kita mewariskan cintaNya
agar tak tergelincir di lembah nista

pupuklah jiwa dengan zikir dan sahadat
kemegahan dan keelokan pasti didapat
hendaklah sukma  berucap sunyi
di sepertiga malam raihlah wewangi


YYY
180810

Senandung Bebagi Rasa

gulai tahu di campur ikan
elok disaji di meja makan
sudahlah pasti pulang lebaran
untuk salaing berbagi ke bahagian


opor ayam nikmat sekali
disaji setelah bebuka puasa
amatlah bahagia eloklah hati
lebaran bekupul sanak saudara

pelepah kelapa dipetik saja
diambil darilah pohon perasa
eloklah berbagi rasa cinta
satukan hati bantu duafa

kelapa handak warnanya menyala
diolah jadilah minyak kelapa
idul fitri elok menyapa rasa
semoga bejumpa di tahun berikutnya



YYY

070910

Senandung Idul Fitri

sengat surya di hujung dermaga
elok rupawan berbaris pelangi
setahun menah aku bekelana
tibalah sekejap fitri nan wangi

wangi kesturi sibunga melati
sekejap ramadhan tinggalkan hari
mencuba hilangkan dosa di idulfitri
saling memaafkan darilah hati

bunga manda kaki buahlah pinang
pecahan kaca masukan ke peti
pastilah  silaf ucap terkenang
berhaturkan maaf darilah  hati

bunga bunga elok bermekaran
menabur cinta di dalam taman
banyaklah ucapku menusuk batin
mohon maaf lahir dan batin



YYY
070910

Senandung Layar

langit pekat menitik air
petir hadir menampar nampar
cintaku selalu tetap mengalir
pada gadis manis yang bercadar

jauh bekelana ke kota banjar
kehabisan kocek tuk membayar
sungguh hati mulai tak sabar
pulang ke lamban mengasih kabar

layar bekembang hadirlah camar
sekejap singgah di kebun mawar
cinta suci sudahlah terdampar
bejumpa restu pasti dibayar

sekuntum ku petik sibunga mawar
tumbuh busemi di dahan kamar
sudahlah resmi daku membayar
marilah dinda kembangkan layar



YYY
050910

Senandung Besambut

purnama mengepak di atas mega
eloklah disemat sibunga kemboja
elok ceria merasuk di raga
pada gerbang sumatra yang dicinta

bunga layu purnama pun pucat
bekaca sendu di selat yang surut
darah sumatraku tak akan cacat
ditikam waktu penuh cemberut

bunga cemberut di kecup surya
panas nafsu terbakarlah raga
janganlah kita cepat percaya
pada ke elokan insan yang  menggoda

gerbang sumatra pulaulah lampung
elok nian untuk bersenandung
sangatlah cantik muli berkerudung
hawa nafsu pun dapat di bendung


YYY
030910

Dendang Hujan Sekejap

hujan sekejap menyiram bumi
harum tanah menusuk sunyi
banyaklah dosa mengukir hati
hancurlah sukma di hujung hari

manda kaki bukanlah kesturi
bila di gores langsunglah wangi
hidup ini tak langsung suci
harus hadapi tantangan menepi

bunga bangkai tetap berseri
walau di hujat di caci maki
lelah setapak pasti akan pergi
menuju kebaikan hari berseri

binar seyum surya menepi
mengecup embun di daun pagi
biarlah hina selalu menyakiti
pasti bahagia kan dijumpai



YYY
020910

Cinta Illahi

sauh kata berlabuh sunyi
di dermaga aku tekurung sendiri
sampai kapan aku begini
menapak darah di daun suji

suji mengering diatas peti
dicampur padan harum wewangi
menengadah tangan pada Illahi
membidik cinta suci sejati

bunga panili rebak wewangi
mekar indah mengukir hari
nantikan aku di bakau heni
duhai kasih yang merapi hati

bunga rampai sibunga mandakaki
mengukir langit penuh pelangi
hai insan yang saling menyayangi
ukirlah makna cinta sejati


YYY
020910

Pekat

sekejab lepaskan di pelepasan hasrat
kini sekarat menjerat maut si bangsat

janganlah bermain cinta dalam khianat
aku pun terjerumus dalam pekat

gelombang pekat sangatlah nikmat
di rasakan cuma sesaat  tersemat

jagalah hasratmu di balik bukit
agar dirimu tak terbelit dalam sulit


Tgrg
010910

Hampa

doa ku panjat padaMu menggores nuraniku
sepi tak ada sekejap mata hunus tusukan cinta dan rindu

cintaku kini jauh di pulau seberang
di gadang gadang tak pernah bertandang

sudahlah banyak nikmat yang bertandang
rasa syukur pung tak pernah terpancang

sengat surya makin menerjang bumi
apakah ku belum bertobat mengisi hari nanti

surya pun mulai menapak setinggi jari
apakah insan bumi sudah menyadari



YYY
010910